Secara tradisional masa remaja dianggap sebagai periode “badai dan topan”, suatu masa dimana ketegangan emosi meninggi sebagai akibat dari perubahan fisik dan kelenjar. Ciri perkembangan psikologis remaja adalah adanya emosi yang meledak-ledak, sulit dikendalikan, cepat depresi (sedih, putus asa) dan kemudian melawan dan memberontak. Emosi tidak terkendali ini disebabkan oleh konflik peran yang senang dialami remaja. Oleh karena itu, perkembangan psikologis ini ditekankan pada keadaan emosi remaja.
Keadaan emosi pada masa remaja masih labil karena erat dengan keadaan hormon. Suatu saat remaja dapat sedih sekali, dilain waktu dapat marah sekali. Emosi remaja lebih kuat dan lebih menguasai diri sendiri daripada pikiran yang realistis. Kestabilan emosi remaja dikarenakan tuntutan orang tua dan masyarakat yang akhirnya mendorong remaja untuk menyesuaikan diri dengan situasi dirinnya yang baru. Hal tersebut hampir sama dengan yang dikemukakan oleh Hurlock (1990), yang mengatakan bahwa kecerdasan emosi akan mempengaruhi cara penyesuaian pribadi dan sosial remaja. Bertambahnya ketegangan emosional yang disebabkan remaja harus membuat penyesuaian terhadap harapan masyarakat yang berlainan dengan dirinya.
Menurut Mappiare (dalam Hurlock, 1990) remaja mulai bersikap kritis dan tidak mau begitu saja menerima pendapat dan perintah orang lain, remaja menanyakan alasan mengapa sesuatu perintah dianjurkan atau dilarag, remaja tidak mudah diyakinkan tanpa jalan pemikiran yang logis. Dengan perkembangan psikologis pada remaja, terjadi kekuatan mental, peningkatan kemampuan daya fikir, kemampuan mengingat dan memahami, serta terjadi peningkatan keberanian dalam mengemukakan pendapat.
1. sejumlah kesulitan yang dialami kaum remaja merupakan bagian yang normal dari perkembangan ini. Beberapa kesulitan atau bahaya yang mungkin dialami kaum remaja, antara lain :
- Variasi kondisi kejiwaan, suatu saat mungkin ia terlihat pendiam, cemberut, dan mengasingkan diri tetapi pada saat yang lain ia terlihat sebaliknya periang dan berseri-seri dan yakin.
- Rasa ingin tahu seksual dan coba-coba, hal ini normal dan sehat.
- Membolos
- Perilaku anti social, seperti suka menganggu, berbohong, kejam, dan agresif
- Penyalahgunaan obat bius
- Psikosis
2. Tuntutan psikologis masa remaja
- Remaja dapat menerima keadaan fisiknya dan dapat memanfaatkanya secara efektif
- Remaja dapat memperoleh kebebasan emosional dari orang lain
- Remaja mampu bergaul lebih matang dengann kedua jenis kelamin
- Mengetahu dan menerima kemampuan diri sendiri
- Memperkuat penguasaan diri atas dasar skala nilai dan norma
3. Periodisasi perkembangan masa remaja
Pada umumnya masa remaja dapat dibagi dalam dua periode yaitu :
1. Periode masa puber usia 12-18 tahun
a) Masa pra pubertas = peralihan dari masa kanak-kanak kemasa awal pubertas.
Cirinya :
- Anak mulai bersikap kritis
- Anak tidak suka diperlakukan seperti anak kecil lagi
2. Masa pubertas usia 14-16 tahun = masa remaja awal
Cirinya :
- Mulai cemas dan bingung tentang perubahan fisiknya
- Memperhatikan penampilan
- Sikapnya tidak menentu/plin plan
- Suka berkelompok dengan teman sebaya dan senasib
- Mulai adanya mimpi basah
3. Masa akhir pubertas usia 17-18 tahun + peralihan dari masa pubertas kemasa adolesen.
Cirinya :
- Pertumbuhan fisik sudah mulai matang tetapi kedewasaan psikologisnya belum tercapai sepenuhnya
- Proses kedewasaan jasmaniah pada remaja putri lebih awal dari remaja pria
4. Periode remaja adolesen usia 19-21 tahun (Merupakan masa akhir remaja)
Beberapa sifat penting pada masa ini adalah :
Beberapa sifat penting pada masa ini adalah :
- Perhatiannya tertutup pada hal-hal realistis
- Mulai menyadari akan realita
- Sikapnya mulai jelas tentang hidup
- Mulai nampak bakat dan minatnya
1 comments:
Sangat bermanfaat untuk saya, terimakasih sudah membuat artikel yang sangat keren.
My blog
Posting Komentar